Wakili Walikota, Wawali Lihat Langsung Pasien DBD di RSUP Prof Kandou

Kabar Bintang +1109 Views

Wakil Walikota (Wawali) Manado Mor D Bastiaan atas nama Walikota GS Vicky Lumentut mendatangi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Malalayang, untuk melihat dari dekat keberadaan pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit tersebut, Rabu (09/01).

Didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP-PKK) Manado Imelda Bastiaan Markus, Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Marini Kapojos dan Camat Malalayang Deasy Kalalo, Wawali Mor Bastiaan mengunjungi satu persatu pasien DBD yang umumnya anak-anak di Instalasi Rawat Inap (Irina) E itu.

“Saat ini, saya bersama dinas terkait memantau langsung kondisi para pasien demam berdarah serta sejauh mana penanganan pihak rumah sakit kepada para pasien tersebut. Memang diakui, dengan banyaknya pasien yang datang berobat, kondisi rumah sakit saat ini sudah sangat penuh sehingga banyak pasien yang harus dirawat di lorong-lorong, tetapi, memang lebih baik ditangani di rumah sakit ini, karena banyak dokter dan tim ahli ada di sini,” tukas Wawali Mor Bastiaan.

Dari data yang ada, kata Wawali Mor, kasus DBD tahun 2018 mengalami peningkatan yakni 231 kasus, dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 142 kasus.

“Ini memang siklus 10 tahunan dan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan adalah meningkatnya penduduk di Kota Manado. Arus urbanisasi pertumbuhannya cukup pesat, terjadi kepadatan penduduk di kota ini, kalau kebersihan lingkungan tidak dipelihara dengan baik, kalau masyarakat tidak punya kesadaran untuk menjaga lingkungannya bersih, maka tentu penyakit-penyakit seperti ini tetap akan terjadi,” tandas Wawali Mor Bastiaan.

Meski telah ditemukan banyaknya kasus DBD di Kota Manado, namun Pemerintah Kota Manado belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini dikarenakan, Pemkot masih menunggu data dari rumah sakit maupun Puskesmas yang ada di Manado.

“Sekarang ini, kami masih mengumpulkan data-data pasien DBD di Kota Manado dari seluruh rumah sakit sampai Puskesmas untuk digunakan sebagai acuan penetapan KLB,” tukasnya.

Lanjut dikatakan, langkah yang dilakukan Pemkot Manado adalah melaksanakan penyemprotan atau fogging pada wilayah yang ditemukan adanya kasus DBD dan itu telah dilakukan di sejumlah lokasi pekuburan dan sekolah-sekolah.

“Sementara data dikumpulkan dari rumah sakit dan Puskesmas, kami terus bekerja, tidak harus tunggu sampai dikeluarkannya KLB. Sesuai instruksi Pak Walikota, sesudah apel perdana Pemkot Manado kami telah melakukan fogging. Bahkan, Pak Walikota Vicky Lumentut turun langsung melakukan fogging,” pungkas Wawali Mor Bastiaan.

Namun yang paling pokok, ujar Wawali Mor, masyarakat harus memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan baik di rumah maupun lingkungan sekitar. Dengan terus menerapkan program 3 M yakni menutup, menguras dan menimbun tempat penampungan air maupun bahan plastik seperti botol, kaleng yang menjadi biang pertumbuhan jentik nyamuk DBD tersebut. 

(Sumber: PemerintahKotaManado)