kunci sukses menjalin kerja sama dalam kelompok (team work)
Kelompok Kerja adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Kelompok ini misalnya adalah kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Kekompakan adalah bekerja sama secara teratur dan rapi, bersatu padu dalam menghadapi suatu pekerjaan yang biasanya ditandai adanya saling ketergantungan.
Menurut West (2002), Ada 5 hal yang bisa menjadi bahan latihan kekompakan dalam sebuah tim,
Yaitu:
4. Kerja sama, meliputi kemampuan memahami pentingnya komitmen, kepercayaan, penyelesaian masalah bersama, kejelasan tujuan, memberi dukungan dan motivasi, serta mengakui kesuksesan.
5. Kepemimpinan, baik memimpin orang lain, tim, maupun memimpin diri sendiri.
Jika beruntung, kita bisa mendapatkan sebuah tim atau kelompok kerja yang mempunyai satu visi sehingga lebih mudah menyatukan pemikiran dan lebih kompak. Namun, jarang ada kelompok yang mempunyai satu visi yang benar-benar sama, perbedaan pendapat selalu saja menjadi kendala dan tidak semua orang dapat melebur menjadi satu dalam kelompok karena dianggap berbeda.
Untuk itu, ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat bekerja dalam tim kerja. Berikut ini di antaranya.
1. Tetapkan Tujuan Bersama
Biasanya terdapat target atau tujuan yang harus dicapai oleh sebuah tim.
Tujuan apa yang harus dicapai? Hal yang paling utama adalah menentukan target yang bisa dicapai bersama beserta rancangan strategi yang dibuat.
Paparkanlah tujuannya secara detail job description yang terbagi secara merata pada seluruh anggota tim.
Dan anggota tim perlu memahami target kelompok dan cara mencapainya. Selain itu, sebaiknya target atau tujuan telah disepakati anggota tim.
Setelah tujuan sudah ditetapkan dan semuanya sepakat, barulah berdiskusi bagaimana cara mencapai tujuan tersebut secara bersama atau musyawarah.
2. Harus Komitmen
Pembentukan sebuah tim yang kompak membutuhkan komitmen yang kuat.
Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Komitmen atau tanggung jawab ini perlu dipegang oleh semua anggota tim dan tidak hanya kepada ketua kelompok saja dan komitmen inilah yang nantinya dapat menyelamatkan kelompok ketika menghadapi masalah.
Ketika sebuah tim mendapatkan sebuah masalah, maka kompak seluruh anggota tim ikut menyelesaikan masalah tersebut, jangan hanya menitikberatkan kepada ketua kelompok karena ketua kelompok sekalipun akan kualahan menghadapi masalah dalam tim sendirian.
Sama halnya dalam permainan sepak bola, seorang Kapten tidak akan mampu menyelesaikan masalah sendiri menghadapi lawan yang ada. Pastinya tim tersebut bekerja sama dan komitmen antar tiap pemainnya dan mempercayakan tugas pada setiap posisi yang ditempati oleh tiap pemain.
3. Kurangi Sifat Egois
Ingin menang sendiri dalam kelompok?
Sebaiknya lupakan hal ini. Keinginan lebih untuk menjadi lebih menonjol dibandingkan teman-teman dalam lainnya bukanlah ide yang cemerlang, justru kita bisa menjadi orang yang dianggap paling “sok”. Sikap ini juga dapat mematikan teman-teman lain yang ingin berkembang dalam kelompok.
Dalam jangka panjang, sikap dominan dapat menyebabkan kelompok semakin lelah karena anggota yang lain merasa tidak dipandang dalam tim tersebut dan pendapat yang dikemukakan tidak pernah ditanggapi. Bekerja dalam tim memang gampang- gampang susah. Keuntungannya, saat menghadapi masalah adalah bisa saling mendukung dan membantu dengan startegi yang dirancang.
Namun, kelemahannya adalah tidak mudahnya menyatukan ide dan pemikiran dari sejumlah orang untuk mengambil keputusan atau kesepakatan. Diskusi kelompok bisa saja berlangsung dengan alot jika tiap orang mempertahankan keinginannya dan kemauannya sendiri.
Dalam situasi seperti itu ketua kelompok perlu bertindak tegas bagaimana mencari solusi, jalan tengah dan menetapkan kesepakatan.
4. Kesampingkan Masalah Pribadi
Jika tidak merasa cocok dengan salah satu anggota kelompok itu adalah hal yang biasa, memang sering terjadi hal seperti itu dalam sebuah kelompok. Namun kita perlu mengesampingkan perasaan tidak enak dan tidak nyaman dengan anggota lain. Sebaiknya perlakukan orang lain dengan sikap yang sama dan hargailah pendapat mereka.
Jadi bersikaplah secara profesional. Jangan melampiaskan ketidaksukaan kita kepada anggota kelompok yang lain dengan menyudutkannya seolah-olah dia tak pantas berada dalam kelompok.
Kita akan lebih dihargai di dalam kelompok dengan sikap dewasa dibandingkan dengan sikap kekanak-kanakan.
5. Berbagi Ide
Dengan ide kita dapat menyelesaikan masalah. Jika kita mempunyai ide atau gagasan yang bagus, mengapa harus disimpan sendiri? Karena bekerja dalam kelompok kita jangan pelit berbagi ide dengan anggota kelompok lainnya. Kalau memang ada maka kemukakanlah ide tersebut, apalagi jika ide atau gagasan ini baik untuk perkembangan tim.
Memang tidak salah bila kita mengemukakannya kepada yang lain. Siapa tahu teman kelompok lain dapat lebih menyempurnakan ide kita tersebut daripada nanti menyesal seharus kita yang punya ide tersebut malah anggota kelompok lain yang lebih dulu mengemukakannya karena kita yang menunda-nunda untuk mengemukakannya.
6. Mengakui Kelemahan
Menjadi satu dalam sebuah tim berarti seseorang perlu bekerja sama dengan baik dan saling mendukung satu sama lain. Jika kita mempunyai kelemahan, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk meraih hal yang di luar kemampuan kita. Kemukakanlah dalam tim mengenai potensi kita yang sebenarnya.
Jika kita melakukan kesalahan, akuilah bahwa kita salah dan perbaiki kesalahan tersebut.
7. Bersantai
Bekerjalah tetapi jangan terlalu tegang dalam tim. Kita perlu sedikit bersantai, tetapi jangan terlalu santai jika tidak ingin dicap pemalas.
Jika bekerja dalam suasana tegang bisa mengakibatkan tidak adanya komunikasi antar anggota tim, timbulnya rasa malas dalam bekerja, gugup dan bisa juga melenyapkan ide atau gagasan yang sudah ada dikepala.
Santai dapat juga menghilangkan rasa jenuh saat bekerja, agar kerja kelompok tidak membuat jenuh bisa juga selingi dengan pertemuan atau kegiatan di luar jam kerja.
***