JAKARTA (24 Oktober): Syahrul Yasin Limpo (SYL) politisi NasDem, menakhodai Kenterian Pertanian. Ia berjanji akan membatasi kuota impor pangan untuk mendorong swasembada dan ketahanan pangan nasional.
“Secara bertahap, pelan, kita berharap masalah impor bisa kita atasi. Bahkan, kalau memang tidak sangat mendesak impor kita hindari,” katanya, seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).
Demi mengurangi impor, SYL dalam seratus hari pertama akan menyeragamkan data antara Kementerian Perdagangan dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Selama ini kisruh impor kerap dilatarbelakangi persoalan perbedaan data.
“Satu bulan pertama sampai 100 hari menyamakan data. Tidak boleh ada dua sampai tiga data. Kita harus punya data yang persis, valid, data yang kita sepakati bersama,” ungkap mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode tersebut.
Menjabatnya SYL sebagai mentan, telah terbuktikan dengan kesuksesannya membawa Provinsi Sulawesi Selatan dengan prestasi pertaniannya.
Tercatat pada 2008, Sulsel punya 836 ribu hektare lebih lahan panen padi. Jumlahnya meningkat jadi 1,2 juta hektare lebih lahan di tahun 2018. Adapun jumlah produksi padi pada periode yang sama, meningkat dari 4 juta ton menjadi 6,2 juta ton. Tahun 2018 surplus mencapai 2,6 juta ton.
Karena surplus, SYL selalu menolak beras impor masuk ke wilayahnya. Sulsel bahkan jadi penyuplai beras untuk daerah lain, termasuk DKI Jakarta.
Selain surplus beras, SYL juga berhasil membawa Sulsel menjadi pengekspor jagung. Di tahun 2008, produksi mencapai 1,1 juta ton, dan meningkat jadi 2,2 juta ton di tahun 2018.
Tahun 2009, Sulsel mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 7,8 persen, atau yang tertinggi sepanjang sejarah. Salah satu pemicunya adalah surplus jagung 1,5 juta ton. Saat itu Sulsel juga mulai mengekspor sekitar 8.000 ton jagung ke Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Filipina.
Sejumlah capaian SYL di bidang pertanian diganjar dengan penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Misalnya, pada 2014, dia mendapatkan penghargaan Adykarya Pangan Nusantara dari Kementerian Pertanian. Penghargaan ini diberikan atas prestasi Gubernur Sulsel memelopori, meningkatkan, dan memberikan keteladanan untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.
Sebelumnya di tahun 2010, SYL mendapatkan penghargaan dari Presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono karena peningkatan produksi beras di atas 5 persen. Atas prestasi yang sama, SYL pernah menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Pertanian.(Medcom/*)
Sumber : partainasdem.id