Menurut Presiden, apabila semangat persatuan itu terus kita jaga dan tunjukkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan mampu melesat lebih jauh di semua bidang.
“Kalau kita bersatu, rukun, bangsa kita bisa melompat, tapi saya sering lihat energi kita habis untuk hal-hal enggak tentu,” ucapnya.
Oleh sebab itu, Presiden mengimbau agar persatuan harus terus kita jaga karena keragaman, kemajemukan dalam hal agama, adat, dan tradisi merupakan anugerah dan kekayaan Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar masyarakat. Jangan sampai kontestasi politik mengakibatkan retaknya persaudaraan.
“Sekali lagi saya perlu mengingatkan kembali kita perlu hidup rukun, saling membantu, menolong bukan hanya untuk kelompok kita tapi untuk seluruh bangsa Indonesia,” ungkap Presiden.
Dalam acara tersebut, tampak hadir di antaranya Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan anggota Dewan Pengarah BPIP Sudhamek AWS.
“COBA LIHAT ASIAN GAMES, INGAT LHO RANKING KE-4. KALAU KITA BISA RANKING 4 ITU LUAR BIASA. KEMBALI LAGI TAK BERPIKIR SUKU SAYA, AGAMA SAYA APA. SAAT ITU ATLET BERPIKIR INI UNTUK INDONESIA,” KATA PRESIDEN DALAM SAMBUTANNYA PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH NASIONAL PERTAMA PERSATUAN UMAT BUDDHA INDONESIA DI ISTANA NEGARA, SELASA, 18 SEPTEMBER 2018.
“KARENA ASET TERBESAR BANGSA INI ADALAH PERSATUAN, KERUKUNAN DAN PERSAUDARAAN. OLEH SEBAB ITU SAYA MENGAJAK PADA KITA SEMUA UNTUK TERUS MERAWAT, MENJAGA, PERSATUAN DAN KESATUAN DI ANTARA KITA SEBAGAI SAUDARA SEBANGSA DAN SETANAH AIR,” UJAR PRESIDEN.
(Sumber : Kantor Staf Presiden | Kementerian Sekretariat Negara RI | Sekretariat Kabinet RI)