Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Kabar Bintang +1199 Views

TRANSPORTASI
Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Menyiapkan infrastruktur transportasi yang dapat membantu mengurai kemacetan dan mencegah terjadinya kecelakaan.

“Kita mohon doa supaya pembangunan transportasi massal, kita akan teruskan habis-habisan. Sembilan koridor LRT, MRT Selatan – Utara dan Timur – Barat, enam ruas tol dalam kota. Kita juga akan selesaikan tiga koridor busway layang. Jadi mohon maaf bapak ibu, tahun ini sampai tahun 2018, lebih macet!”

Basuki Tjahaja Purnama.

Menyelesaikan permasalahan macet di DKI Jakarta bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Jumlah kendaraan yang meningkat secara eksponensial tidak diikuti oleh pertumbuhan jalan yang setara, sehingga Jakarta saat ini menghadapi kemacetan dalam tingkat yang sangat akut.

Untuk mengurangi kemacetan yang terjadi, Pemprov DKI Jakarta tentu mengutamakan peningkatan kualitas transportasi publik, dengan beberapa program nyata seperti penambahan bus Transjakarta, pengerjaan MRT, dan LRT. Untuk melengkapi program-program tersebut, Ahok-Djarot juga terus memperbaiki infrastruktur-infrastruktur pendukung transportasi.

Salah satu yang saat ini sedang Pemprov DKI lakukan adalah menyelesaikan pembangunan jalan layang Tendean Ciledug. Jalan layang tersebut membentak sepanjang hampir 10 km, menghubungkan antara Jakarta dengan Tangerang. Selain membangun jalan layang, Pemprov DKI juga membangun flyover dan underpass di beberapa titik, seperti Permata Hijau, Kuningan, dan sebagainya. Selain untuk membantu menguraikan kemacetan, flyover dan underpass juga dibangun untuk menghilangkan perlintasan yang sebidang antara jalan dan kereta api. Dengan dibangunnya perlintasan tidak sebidang, maka kecelakaan antara jalan dengan kereta api dapat dikurangi.

AHOK DJAROT TELAH:

Membangun jalan layang khusus transjakarta Ciledug-Tendean. Ahok-Djarot berkomitmen untuk menuntaskan rencana transportasi makro yang sudah disiapkan oleh gubernur-gubernur terdahulu. Ahok-Djarot telah memulai pembangunan jalan layang Ciledug-Tendean sepanjang 10 KM dan akan selesai di akhir tahun 2016.
Menyelesaikan Flyover dan Underpass di berbagai titik untuk mengurai kemacetan. Infrastruktur transportasi harus terintegrasi dengan perkembangan moda transportasi publik yang ada. Perlintasan kereta api dan jalan raya di Jakarta sangat banyak dan perlu dikurangi dengan pembangunan flyover dan underpass. Ahok-Djarot telah menuntaskan pembangunan flyover dan underpass di Kuningan, Permata Hijau, akses Terminal Pulo Gebang, dan memulai pembangunan di Cipinang Lontar, Pancoran, Bintaro Permai, Kartini, Mampang Kuningan, dan Matraman Salemba yang akan selesai pada tahun 2017.
Memulai pembangunan Simpang Semanggi. Dengan menggunakan kebijakan terobosan kewajiban pengembangan, Ahok-Djarot telah menggunakan dana pelampauan KLB untuk membangun infrastruktur masif di Simpang Semanggi. Pembangunan yang memakan biaya lebih dari 400 Miliar Rupiah direncanakan selesai pada Agustus 2017.
Menyediakan Park and Ride di berbagai lokasi. Ahok-Djarot terus mendorong budaya menggunakan transportasi publik. Oleh sebab itu, Ahok-Djarot telah menyiapkan fasilitas park and ride di beberapa tempat-tempat strategis, seperti di Kalideres, Kampung Rambutan, Cililitan, dan sebagainya.
Membangun puluhan jalan inspeksi di sepanjang sungai Jakarta yang sudah rapih. Ahok-Djarot terus berusaha menciptakan jalan alternatif yang dapat membantu mengurai kemacetan. Setiap kali dilakukan revitalisasi sungai, Ahok-Djarot langsung bergegas untuk menggunakan lahan yang sudah dirapihkan dengan baik, dengan menjadikan taman dan jalan inspeksi di sepanjang sungai yang sudah diturap.
AHOK DJAROT AKAN:

Melanjutkan target realisasi pembangunan Flyover dan Underpass di Jakarta. DKI Jakarta pernah memiliki kajian 45 flyover dan underpass di seluruh titik di Jakarta untuk membantu mengurai kemacetan. Selain untuk menambah road ratio sehingga mencapai 11%, pembangunan flyover dan underpass juga direncanakan sehingga mampu mengurangi kecelakaan
Membangun sarana Park and Ride. Selain berfungsi sebagai fasilitas untuk mendorong orang-orang berpindah ke transportasi umum, Park and Ride juga membantu mengurangi parkir liar.
Mewajibkan pengembang untuk turut aktif membangung infrastruktur penunjang Jakarta. Ahok-Djarot yakin bahwa pembangunan fisik Jakarta tidak dapat dikerjakan oleh pihak pemerintah saja. Pihak swasta pun memiliki tanggung jawab untuk memastikan pembangunan ekonomi dan pola ruang dapat diimbangi dengan pembangunan moda transportasi publik serta infrastruktur transportasi yang memadai. Ahok-Djarot akan terus menggandeng peran dunia swasta melalui mekanisme kewajiban pengembang dalam pembangunan di Jakarta agar lebih adil dan merata.

Leave a Reply