Berdasarkan data dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), jumlah penumpang Transjakarta untuk tahun 2016 tercatat sudah sebanyak 123,73 juta penumpang dibandingkan dengan tahun 2015 yang tercatat sebanyak 102,95 juta penumpang. Kenaikan sebesar 20,78 juta penumpang itu bila dihitung persentasenya berarti terjadi kenaikan jumlah penumpang lebih dari 20 persen dibandingkan tahun 2015.
Perkembangan rute bus Transjakarta untuk tahun 2015-2016 juga mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2016, Transjakarta sudah melayani 80 rute perjalanan dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya melayani 39 rute perjalanan. Penambahan rute perjalanan tersebut tentu mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Pada tahun 2016, Transjakarta juga meluncurkan berbagai inovasi layanan dalam menunjang kebutuhan warga Jakarta. Transjakarta sudah berpikir jauh ke depan dengan penyediaan fasilitas Transjakarta Cares untuk kaum difabel. Program ini sangat layak diapresiasi karena memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga untuk kenyamanan transportasi.
Selain itu, inovasi layanan Transjakarta melalui kerjasama dengan Google Maps merupakan hal yang juga membuat kehidupan warga semakin nyaman. Melalui Google Maps, masyarakat dapat memperoleh informasi akurat seputar waktu perjalanan secara real time sehingga bisa memperkirakan waktu tempuh yang akurat.
Peningkatan layanan Transjakarta tidak berhenti sampai disitu. Pada tahun 2016, Transjakarta juga memberikan layanan gratis naik Transjakarta kepada pelanggan khusus seperti pemilik Kartu Jakarta Pintar (KJP), penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa, dan lanjut usia pemilik KTP DKI (Lansia 60 tahun ke atas).
Dari berbagai data perbandingan diatas, kita dapat melihat bahwa pengembangan sarana transportasi melalui Transjakarta sudah mengalami kemajuan signifikan pada masa kepemimpinan Ahok-Djarot. Fakta ini tentu didukung dengan perpindahan dari penggunaan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua ke kendaraan umum.
sumber : ahokdjarot.id
