Olahraga
“Saya pribadi maupun Pemprov DKI dan seluruh bangsa Indonesia berharap kita bisa bawa pulang medali emas sebagai tradisi kita [untuk] selalu juara. Tetap semangat! Saya yakin kita mampu bisa!”
Basuki Tjahaja Purnama, 12 Agustus 2016.
Sebagai ibukota Indonesia, DKI Jakarta menjadi pusat pelatihan dan pengembangan para atlet sebelum mereka bertanding di laga internasional. Pemerintahan Ahok-Djarot berkomitmen untuk memajukan prestasi DKI Jakarta di bidang olahraga dengan menyediakan infrastruktur olahraga penunjang oleh pemerintah dan memberikan insentif bagi klub-klub olahraga yang sudah berhasil melahirkan atlet berprestasi di tingkat regional, nasional, dan internasional.
AHOK-DJAROT TELAH:
-
Melakukan pembangunan Velodrome dan Equestrian. Dalam mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Asian Games 2018, Ahok-Djarot telah melaksanakan pembangunan velodrome dan equestrian bertaraf internasional. Pembangunan kedua infrastruktur ini juga diharapkan dapat mendorong prestasi di cabang olahraga balap kuda dan balap sepeda.
-
Merehabilitasi sarana olahraga di kawasan Monumen Nasional. Dengan menggandeng Corporate Social Responsibility (CSR), Ahok-Djarot telah merevitalisasi lapangan basket, futsal, dan voli di kawasan Monas sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat DKI Jakarta.
-
Membangun fasilitas olahraga di dalam 62 RPTRA. Menyadari bahwa olahraga menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat, Ahok-Djarot memastikan bahwa ke-62 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada di tingkat kelurahan memiliki fasilitas olahraga dengan akses terbuka untuk warga sekitar tanpa pungutan biaya.
-
Melakukan dukungan bagi acara olahraga yang sudah teruji. Ahok-Djarot tidak segan untuk mendukung pelaksanaan acara olahraga yang sudah teruji oleh pihak ketiga. Hal ini dilakukan dalam rangka penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan juga untuk memastikan bahwa acara olahraga yang ada telah diminati oleh warga Jakarta dan dikelola secara profesional.
AHOK-DJAROT AKAN:
-
Membangun dan merevitalisasi Gelanggang Olahraga (GOR). Dengan bekerjasama dengan sektor swasta, Ahok-Djarot akan membangun dan merevitalisasi GOR untuk setiap cabang olahraga. Ahok-Djarot akan memastikan adanya penerapan retribusi yang kompetitif dan pengelolaan GOR mandiri dan berkualitas. Harapannya, setiap cabang olahraga diharapkan dapat memiliki basis dengan GOR tetap dan fasilitas yang mendukung.
-
Memberikan insentif bagi klub olahraga. Pembinaan atlet dimulai dari klub olahraga. Ahok-Djarot akan mendukung kemajuan klub dengan memberikan insentif bagi klub yang telah berhasil membina atletnya memenangkan kejuaraan tingkat regional, nasional, dan terlebih internasional.
-
Menjadikan Lapangan Banteng sebagai pusat olahraga kota. Ahok-Djarot bermimpi untuk menjadikan Lapangan Banteng sebagai pusat olahraga warga kota yang beroperasi selama 24/7, lengkap dengan fasilitas olahraga penunjang. Warga memiliki ruang untuk bergerak aktif. Komitmen Ahok-Djarot pun terlihat melalui adanya pelayanan sepanjang jam ini.
-
Membina kerjasama dengan sister city dalam pembinaan atlet. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sister city, termasuk dalam hal pembinaan atlet dan pengelolaan olahraga. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan standar internasional bagi atlet ibukota.