FGD dibuka oleh Kepala BSSN Djoko Setiadi. Dalam sambutannya Kepala BSSN menyatakan bahwa BSSN memiliki tugas dan fungsi melaksanakan kegiatan diplomasi siber seperti yang diamanatkan dalam perpres 53 tahun 2017 tentang BSSN. Diplomasi siber menjadi tolok ukur terhadap peran aktif suatu negara di kancah siber internasional. Saat ini BSSN berperan sebagai vocal point dalam pembahasan isu siber dalam lingkup bilateral, regional, dan multilateral. Dalam menjalankan fungsi diplomasi siber, suatu negara perlu memiliki strategi khusus terutama dalam menghadapi polarisasi siber global. Diplomasi siber tidak dapat dilakukan sendiri tetapi membutuhkan dukungan dari entitas lain yang terkait untuk mencapai kesatuan pemahaman sebagai ‘senjata’ dalam menghadapi pengaruh kekuatan besar di ranah siber. Isu internasional mengenai norms and behavior on cyberspace, confidence building measure, ICT posture, cyber-related issue dan cyber capacity building menjadi topik tren yang dibahas dan dikerjasamakan secara bilateral, regional maupun multilateral.
Dalam kurun waktu kurang dari setahun setelah BSSN terbentuk, BSSN telah menandatangani empat perjanjian internasional terkait siber, yaitu: MoU dengan Pemerintah Inggris dan Australia dan LoI dengan pemerintah Amerika dan Belanda. BSSN juga aktif terlibat dalam pembahasan isu di ranah siber pada forum PBB dan Asean. Selain itu, Indonesia baru saja terpilih menjadi Deputi Chairman pada sidang Organization of The Islamic Cooperation – Computer Emergency Response Team (OIC-CERT) untuk periode 2018 – 2020. Prestasi – prestasi tersebut merupakan hasil dari diplomasi siber yang dilakukan oleh BSSN.
Oleh sebab itu, BSSN menggelar FGD pada pagi hari ini untuk menyampaikan progress report, pembahasan strategi diplomasi siber, posisi politik luar negeri di ranah siber, focal point dan aksi kolaborasi entitas siber sebagai bahan untuk membuat kebijakan. Acara ini di moderatori oleh Ronald Tumpal, Direktur Proteksi Pemerintah BSSN. Bertindak sebagai narasumber, Dharma Pongrekun, Deputi Identifikasi dan Deteksi BSSN, Agung Nugraha, Plt. Deputi Bidang Proteksi BSSN dan Andi Wijayanto, Praktisi Intelijen.(arya/ibnu)
(Sumber: Bssn)