Peningkatan Fasilitas Rumah Sakit

Kabar Bintang +6752 Views

Peningkatan Fasilitas Rumah Sakit

Memperbaiki fasilitas rumah sakit sehingga semua pasien yang membutuhkan perawatan dapat dengan mudah mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan di Jakarta.

“Saya  ingin pelayanan kesehatan DKI Jakarta lebih baik dari rumah sakit swasta terhebat di Jakarta.”

Basuki Tjahaja Purnama.

Sejak dimulainya era Jaminan kesehatan nasional (JKN) tahun 2014, terjadi lonjakan besar permintaan layanan kesehatan, khususnya di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS. Lonjakan permintaan ini juga harus diikuti dengan peningkatan layanan kesehatan, salah satunya di DKI Jakarta. Ahok-Djarot selama masa kepemimpinannya telah membangun, merenovasi, dan memperbaiki fasilitas kesehatan di Jakarta. Sehingga, warga Jakarta dapat menikmati layanan kesehatan secara menyeluruh dangan kualitas yang prima.

Ahok Djarot - RSUD
Ahok Djarot - RSUD

Perekrutan tenaga kesehatan berkualitas pun dilakukan secara besar-besaran agar penduduk DKI Jakarta menerima pengobatan yang rasional dan berkualitas, demi mencapai Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pencapaian-pencapaian tersebut Ahok-Djarot berharap warga Jakarta akan menjadi pribadi yang lebih sejahtera, lebih sehat, dan produktif untuk membangun bangsanya. Bukankah negara yang maju berasal dari warga yang sehat dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang?

Ahok Djarot - RSUD

AHOK-DJAROT TELAH:

  • Mendirikan satu rumah sakit baru. Ahok-Djarot memahami besarnya kebutuhan kamar pelayanan untuk melayani pasien DKI Jakarta. Di periode pertama, Ahok-Djarot telah membangun satu rumah sakit baru di Jakarta Selatan, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas B Pasar Minggu pada Desember 2015 dengan detil jumlah tempat tidur:

    • Kelas I 28 bed,

    • Kelas II 39 bed,

    • Kelas III 312 bed,

    • NICU 13 bed,

    • PICU 7 bed,

    • VIP 6 bed,

    • Perina 10 bed,

    • ICCU 7 bed.

Ahok Djarot - RSUD

  • Meningkatkan status RSUD Tarakan dari Kelas B menjadi kelas A di tahun 2014. Posisi RSUD Tarakan yang strategis dan reputasinya sebagai RSUD andalan di Jakarta meyakinkan Ahok-Djarot untuk meningkatkan status RSUD tersebut dari Kelas B ke Kelas A. Dengan demikian, jenis pelayanan yang diberikan dapat menjadi lebih baik dan lebih bervariasi lagi. Baik pasien maupun pekerja kesehatan di RSUD Tarakan sekarang dapat menikmati fasilitas dan akses yang lebih nyaman dan terjamin dengan pengakuan status oleh Kementerian Kesehatan.

Ahok Djarot - RSUD

  • Menambah kapasitas kamar di RSUD yang sudah ada. Ahok-Djarot telah membangun gedung baru di beberapa rumah sakit seperti Koja dan Budhi Asih. Contohnya, di RSUD Budhi Asih sudah ada penambahan layanan rawat inap sebanyak 86 bed.

  • Meningkatkan status Puskesmas Kecamatan untuk pelayanan yang lebih prima. Ahok-Djarot yakin bahwa pelayanan masyarakat akan lebih baik lagi jika lebih dekat ke masyarakat. Puskesmas Kecamatan lebih dekat dan lebih terjangkau untuk dapat dikunjungi warga. Oleh sebab itu, Ahok-Djarot telah meningkatkan status Puskesmas Kecamatan menjadi RSU Kelas D di 19 lokasi dengan jumlah bed minimal 50.

Ahok Djarot - RSUD

  • Merenovasi 34 Puskesmas Kecamatan yang sudah ada. Bukan hanya status dan jenis layanan kesehatan yang dapat ditingkatkan, Ahok-Djarot juga telah melakukan rehab total hingga pembangunan di 34 lokasi kecamatan.

  • Menambah jumlah tenaga kesehatan profesional baru untuk meningkatkan kapasitas pelayanan. Untuk menjamin pelayanan BPJS, Ahok-Djarot telah merekrut tenaga kesehatan baru dengan total 5.055 tenaga kesehatan yang terdiri dari apoteker, dokter, perawat, analis lab, bidan, dan lainnya.

Ahok Djarot - RSUD

  • Memperbaiki waktu tunggu antrian rawat jalan di RSUD. Untuk mengatasi keluhan antrian, Ahok-Djarot telah menjadikan batas waktu tunggu dibawah 60 menit sebagai indikator utama penilaian kinerja (“Key Performance Index (KPI)”) dari direksi di RSUD.

  • Menambah jumlah ambulans untuk pelayanan gawat darurat. Selama ini, Ahok-Djarot telah mengadakan pengadaan Ambulans gratis bagi penduduk DKI Jakarta sebanyak 50 unit dengan rata-rata kegiatan per hari sebanyak 81 kali.

Ahok Djarot - RSUD

Ahok Djarot - RSUD

AHOK-DJAROT AKAN:

  • Meningkatkan kapasitas layanan Puskesmas Kecamatan. Ahok-Djarot akan melanjutkan program peningkatan status fasilitas kesehatan yang dimiliki Pemprov DKI. Target yang Ahok-Djarot miliki adalah peningkatan kategori untuk seluruh 44 Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum Kecamatan (RSUK) dan 5 RSUK menjadi RSUD kelas C.

  • Membangun RSUD-RSUD baru, termasuk RSUD Sumber Waras. Pertumbuhan penduduk di Jakarta mendorong diperlukannya rumah sakit baru. Ahok-Djarot berkomitmen untuk membangun suatu rumah sakit dengan spesialisasi pengobatan khusus penyakit kanker, jantung, otak, dengan tambahan sebanyak 2.000 tempat tidur. Ahok-Djarot juga ingin meningkatkan akreditasi rumah sakit bertaraf internasional (akreditasi JCI) sejumlah minimal tiga RSUD, dan membentuk pelayanan spesialis di setiap RSUD dengan mengoptimalkan kinerja tenaga kesehatan yang sudah ada. Ahok-Djarot juga akan meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui pembinaan, pengawasan, dan pengendalian RS Swasta.

Ahok Djarot - RSUD

  • Menambah fasilitas intensive care NICU dan PICU minimal sejumlah tiga kali lipat dari jumlah yang ada. Keluhan masyarakat yang sering masuk ke pengaduan Gubernur adalah kebutuhan terhadap fasilitas NICU dan PICU untuk bayi yang membutuhkan perawatan khusus. Ahok-Djarot berkomitmen untuk menambah jumlah fasilitas NICU dan PICU agar bayi-bayi yang lahir bisa lebih sehat dan mendapatkan perawatan selayaknya.

  • Peningkatan pelayanan kesehatan dengan perbaikan waktu tunggu rawat jalan menjadi kurang dari 60 menit. Dengan menerapkan sistem online dan juga simplifikasi alur pelayanan, Ahok-Djarot berkomitmen untuk terus menekan waktu tunggu untuk rawat jalan agar kurang dari 60 menit.

Ahok Djarot - RSUD

  • Ketersediaan ambulans gratis sebanyak 100 unit dengan target waktu tunggu 15 menit. Dengan menambah jumlah ambulans, Ahok-Djarot akan menjamin bahwa warga tidak perlu lagi menyiapkan ambulans swadaya karena sistem ambulans yang dimiliki Pemprov DKI sudah lebih terintegrasi dan terkoordinasi.

Ahok Djarot - RSUD

Ahok Djarot - RSUD

Leave a Reply