Pesta demokrasi tahun 2019 tinggal itungan hari. Banyak harapan dan rasa optimistisme masyarakat, agar penyelenggaraan Pemilu Serentak berjalan dengan damai.
Hal itu pula yang ditekankan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara saat berbicara dalam acara Orasi Budaya bertajuk “Santun Bermedia untuk Pemilu Damai”, di Gedung Kesenian Gajayana, Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/03/2019) malam.
Menteri Kominfo menegaskan, salah satu aspek krusial dalam menjaga kondusifitas Pemilu 2019, adalah tak menyebarkan hoaks. Dia meminta masyarakat membudayakan verifikasi informasi. “Kita jauhi dan perangi (hoaks),” ujarnya.
Menteri Rudiantara memberikan dukungan penuh dan mengapresiasi kepada berbagai macam organisasi, komunitas serta kelompok peduli Pemilu damai. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk merayakan pesta demokrasi dengan penuh rasa bangga terhadap bangsa dan negara.
“Di sini kita ikut orasi budaya tentang santun bermedia untuk pemilu damai. Saya titip kalau bermedia sosial Twitter, Facebook, Instagram itu cakupannya luas,” jelasnya.
Rudiantara mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dengan cara yang baik. Terlebih memasuki tahun politik seperti sekarang. “Kadang-kadang satu budaya di suatu daerah belum tentu cocok di tempat yang lain, jadi menggunakan media sosial juga harus hati-hati,” tegas Menkominfo.
Pesta demokrasi ini, kata Menteri Kominfo sudah seharusnya dirayakan dengan nuansa yang damai, senang dan bahagia. Jangan sampai esensi dari kata ‘pesta’ justru dijadikan sebagai alat untuk konflik antar kelompok, dengan cara menyebarkan fitnah dan hoax.
“Pesta demokrasi 17 April 2019 adalah pesta kita. Datangi (TPS) dengan hati yang senang, dengan fun. Kalau pesta biasanya kan bukan menyiapkan berantem tapi perut. Maka kita siapkan pemilu yang damai, itu pesan saya untuk teman-teman di kota Malang dan dimanapun berada di seluruh Indonesia,” ujar Rudiantara.
Santun Bermedia untuk Pemilu Damai merupakan acara yang diselenggarakan Kaukus Media dan Pemilu. Kegiatan itu juga didukung oleh Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Kominfo, serta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).**
(Sumber: Kominfo)