Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, gathering Kominfo Connect 2020 merupakan kegiatan penting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Kominfo. Selain sebagai momentum membangun kekerabatan, keakraban dan saling mengenal antar sesama ASN, kegiatan seperti ini memiliki manfaat lain yang lebih penting.
Di hadapan ASN Kominfo dari semua satuan kerja (Satker), Menteri Kominfo menekankan bahwa jalannya roda pemerintahan saat ini hanya ada satu Visi dan Misi negara, yakni Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden, tidak ada Visi dan Misi Menteri, Sekjen, Dirjen, Direktur hingga Kepala Badan di Kementerian maupun Lembaga Pemerintahan.
ASN, dalam hal ini, mempunyai peran penting dalam mengimplementasikan Visi dan Misi Negara yang juga sebagai gerakannya pemerintahan dan birokrasi. Tanpa ASN yang hebat sebagai mesin penggerak pemerintahan, tidak bisa mendorong laju dan tata kelola bernegara. Oleh karena itu, ihwal penting yang perlu ditanamkan dalam diri setiap ASN adalah berjiwa Pancasilais.
“Saat ini tuntutan terhadap ASN tidak hanya sekedar kompetensi, pengalaman, latar belakang tugas-tugas yang sudah kita lalui, tidak juga soal kemampuan teknis dan manajerial yang dimiliki, tapi saat ini ASN juga dituntut untuk menjadi penggerak yang hebat dalam pemerintahan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ASN yang jiwa Pancasila-nya melekat di dalam dada masing-masing,” kata Menteri Kominfo dalam sambutan dalam acara Kominfo Connect 2020 di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Kamis (30/01/2020).
Pada dasarnya, lanjut Menteri Kominfo, ASN harus menanamkan jiwa Pancasilais dan ketaatan pada konstitusi negara yang juga begitu hebat dan kuat. Semua itu harus berada dan sejalan dalam setiap tarikan nafas para ASN.
“ASN semangat ideologi dan konstitusi negara harus mengalir di dalam pembuluh darah kita masing-masing, ini penting sekali. Karena apa? Karena negara kita saat ini berhadapan dalam lingkungan dan tantangan global yang luar biasa besarnya,” imbuhnya.
Menteri Kominfo juga menegaskan bahwa ASN jangan dilihat secara linear seolah-olah hanya sebatas gerakan-gerakan radikal dan separatisme, baik di domestik maupun lintas batas negara. “Tidak itu saja, tetapi dengan semua gerakan-gerakan Geo Strategis yang mempengaruhi lingkungan global di mana kita berada, kita membutuhkan ASN yang jiwa Pancasila dan taat konstitusi yang betul-betul ada di dalam darah, jiwa dan raganya,” tegasnya.
Menteri Johnny juga mengingatkan perjuangan ASN yang melewati tahapan demi tahapan dalam meraih status sebagai seorang abdi negara. Menurutnya, segala syarat dan ketentuan selama melamar menjadi ASN bukanlah hal yang mudah, sehingga ASN di lingkungan Kementerian Kominfo wajib berbangga atas capaian yang telah diraih.
“Karena begitu ketat dan luar biasa syarat-syaratnya itu, karenanya kita berbangga bahwa yang hadir di ruangan hari ini adalah orang-orang terbaik dari putra-putri bangsa kita di bidang telekomunikasi dan informatika. Namun, setelah lulus jadi ASN, maka tugas dan jabatan itu belum selesai, harus diteruskan dan harus ditindaklanjuti dalam rangka kita meningkatkan kualitas pribadi untuk penyelenggaraan negara yang hebat,” ujarnya.
Kominfo Connect merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun kekerabatan, keakraban dan kebersamaan bagi seluruh ASN di Lingkungan Kominfo.
“Saya meyakini, dengan kegiatan-kegiatan gathering (Kominfo Connect) seperti ini, semangat kerjasama, semangat ASN yang hebat akan selalu terbentuk dan tumbuh dalam diri kita masing-masing,” tutur Menteri Kominfo.
Menteri Johnny dalam kesempatan tersebut didampingi seluruh pejabat Eselon I yakni Sekjen Kominfo Rosarita Niken Widiastuti, Dirjen IKP Widodo Muktiyo, Dirjen SDPPI Ismail, Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen PPI Ahmad Ramli, Kepala BPPSDM Basuki Yusuf Iskandar, Direktur BAKTI Anang Latif, serta ratusan ASN Kementerian Kominfo. *