JAR-AMK “Guru Ngaji dan Guru Sekolah Minggu, Wajib di Perhatikan”

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 2024-2029 nomor urut 1, Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) dan Abdul Mukti Keliobas (AMK) melakukan kampanye politik Negeri Asilulu, Kecamatan Leihitu – Kabupaten Maluku Tengah Minggu (03/11/2024).

Dalam kampanyenya di Negeri Asilulu Jeffry Apoly Rahawarin menyampaikan janji politiknya akan memberikan insentif bagi para guru sekolah minggu hingga guru mengaji, jika mereka terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

JAR menjelaskan bahwa selama ini guru sekolah minggu maupun guru ngaji belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Dalam perjalanannya pemerintah provinsi masih melihat guru sekolah minggu dan guru ngaji merupakan profesi yang biasa-biasa saja, namun itu sebenarnya merupakan pekerjaan yang mulia.

Ia menambahkan bahwa guru sekolah minggu dan guru ngaji memiliki peranan penting dalam membentuk moralitas generasi muda Maluku, selain pendidikan formal.

“Selama ini belum ada perhatian kepada guru sekolah minggu dan guru ngaji di Maluku. Mereka sering terlupakan, padahal memiliki tugas yang mulia,” Ujar JAR.

JAR menyampaikan bahwa kedepannya jika diberikan kesempatan oleh rakyat Maluku untuk memimpin Maluku lima tahun kedepan, maka guru sekolah minggu dan guru ngaji akan diberikan insentif.

Insentif tersebut diberikan sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah provinsi kepada mereka yang telah berkontribusi dalam mencerdaskan generasi muda.

“Jika kita ingin generasi muda Maluku ini memiliki moralitas yang baik, maka kita harus memperhatikan guru sekolah minggu dan guru ngaji yang selama ini telah menjalankan tugas itu, ” Tegas JAR.

JAR menuturkan, insentif bagi guru sekolah minggu dan guru ngaji, bukan janji manis semata, tetapi jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat, itu akan di laksanakan

“Pasangan JAR-AMK memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan perhatian khusus kepada para guru mengaji dan pengasuh sekolah minggu, maka kami akan berikan insentif bagi mereka, sehingga mereka juga merasa tidak disepelekan pemerintah provinsi,” Tutup JAR.

Leave a Reply