Bogor (28/1/2020)- Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) mendapatkan kuliah umum terkait dengan metode dan teknik dalam pengungkapan aliran dana illegal atau dikenal dengan Illificit Financial. Materi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Ahmad Badaruddin dihadapan 430 Taruna Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin, 13 Januari 20120.
Kuliah Umum Kepala PPATK didampingi pihak STIN, diwakili Kepala Bagian Akademis STIN, Dedi Cahyadi Irianto, turut menyambut baik kehadiran Kepala PPATK di kampus pencetak prajurit perang pikiran.
Sebelum materi tersebut dipaparkan, Dedi menyampaikan harapan kepada seluruh taruna/taruni STIN yang didapatkan dari Pimpinan PPATK yang telah meluangkan waktu dan memberikan ilmu serta pengetahuan yang penting bagi para taruna/taruni.
“Kegiatan kuliah umum diharapkan dapat terus berlanjut dan nantinya, akan ada kurikulum khusus terkait Intelijen di bidang keuangan, tutup Dedi.
Materi kuliah umum yang disampaikan oleh Kepala PPATK memang berfokus pada penjelasan mengenai pendekatan follow the money dalam mengungkap dan mengejar aliran dana illegal.
“Berdasarkan catatan PPATK, jumlah uang hasil kejahatan dari tahun 2006-2015 sekitar $15,4 Billion atau setara dengan Rp215 triliun lebih. Bayangkan apabila uang hasil kejahatan dikejar dan disita, berapa banyak sekolah yang dibangun. Berapa juta jiwa anak Indonesia yang dapat mengecap pendidikan secara baik”, ungkap Pak Badar, sapaan Kepala PPATK.
Kuliah umum berakhir, dilanjutkan dengan penyampaian cenderamata yang diberikan pihak perwakilan STIN kepada Kepala PPATK.
Sekedar informasi, kuliah umum bagi taruna/taruni STIN sebagai pelengkap mata kuliah yang diadakan rutin untuk menambah khasanah keilmuan yang berkaitan dengan Intelijen. (*)
Sumber : Bin.go.id