TalaudBintangplus.com- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim melakukan audiensi bersama Bupati Talaud, Provinsi Sulawesi Utara Tujuan dari audiensi ini adalah untuk membahas mengenai potensi perikanan tangkap dan budidaya laut di daerah perbatasan antara Indonesia dan Filipina yang sangat besar namun selama ini masih belum dimanfaatkan secara optimal.
“Di Talaud, kami memiliki potensi perikanan tangkap dan budidaya laut yang besar, tetapi sarana dan prasarana kami terbatas. Sarana dan prasarana ini yang kami minta kepada pemerintah pusat melalui Kemenko Marves untuk didorong optimalisasi sumberdaya perikanannya, khususnya di perikanan tangkap dan budidaya,” ungkap Bupati Talaud Elly Engelbert Lasut.
Beberapa potensi investasi perikanan di Kabupaten Talaud bisa dikembangkan khususnya industri perikanan tangkap untuk Ikan Pelagis Besar seperti Tuna, Cakalang dan Tongkol serta budidaya laut lainnya. Selain itu terdapat juga potensi lain seperti hasil perkebunan kelapa dan pala sebagai produk utama yang dapat dipasarkan. Produk-produk ini dapat dipasarkan langsung menuju Filipina melalui Kota General Santos, Provinsi Cotabato Selatan.
Untuk itu perlu dibuat regulasi khusus untuk mengembangkan potensi dan peluang pasar melalui kerja sama antara Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara dengan Kota General Santos, Provinsi Cotabato Selatan. Hal ini nantinya membutuhkan bantuan dan pertimbangan melalui pemerintah pusat yang salah satunya adalah Kemenko Marves.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin langsung menanggapi usulan dari Bupati Talaud tersebut terkait permintaan pengembangan dan optimalisasi untuk industri perikanan tangkap dan budidaya laut di Kabupaten Talaud. “Usulan ini akan kami sampaikan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan akan menjadi pertimbangan Menko Marves untuk mengoordinasikan kementerian terkait dalam mewujudkan perekonomian Kabupaten Talaud sebagai wilayah perbatasan,” kata Deputi Safri.
Perlu diketahui, rencana pembangunan industri perikanan tangkap dan budidaya laut di Kabupaten Talaud nantinya mampu memangkas biaya produksi. Pasalnya, semua hasil tangkap sebelumnya akan langsung dikirimkan ke Manado dan Surabaya yang memakan biaya produksi yang cukup tinggi. Dengan adanya industri yang beroperasi langsung di sumbernya, diharapkan mampu memangkas biaya produksi yang tinggi sehingga kesejahteraan nelayan dapat terangkat.