Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Mayjen TNI (Purn) DR. Djoko Setiadi, M.Si. membuka acara Meet Up and Information Sharing di Hotel Sari Pacific Jakarta Pusat pada hari Rabu, 18 juli 2018. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (IDEA) Ignatius Untung dan para pelaku e-commerce di Indonesia. Tema Meet Up and Sharing kali ini adalah “Membangun Sektor Ekonomi Digital yang Produktif dan Aman, Implementasi Keamanan Siber dan Best Practice Penanganan Insiden”. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk pola koordinasi dan sinergi dalam perlindungan ekonomi digital nasional antara BSSN dan pelaku e-commerce terutama jika terjadi insiden keamanan siber.
Kegiatan Meet Up and Information Sharing ini berlangsung selama dua hari dari Rabu 18 Juli 2018 sampai Kamis 19 Juli 2018 dengan menghadirkan pembicara dari instansi pemerintah yakni Anton Setiyawan, Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara, I Nyoman Adhiarna, Kepala Subdirektorat Tata Kelola e-BusinessKementerian Komunikasi dan Enzelin Sariah, Kepala Seksi Pelaku Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Kementerian Perdagangan RI. Serta pelaku ekonomi digital nasional yakni Anny Vera Ismauli, S.MIT Governance PT. Garuda Indonesia, Ghifari Daulagiri, Head of Trust and Safety Bukalapak, dan Komang Arthayasa Chief Technology OfficerMataharimall. Selain dari instansi pemerintah dan pelaku e-commerce, acara ini juga menghadirkan pembicara dari praktisi dan akademisi yakni Girindro Pringgo Digdo dan Budi Rahardjo.
Pada saat memaparkan materiKeynote speaker, Kepala BSSN menjelaskan ekonomi digital di Indonesia sudah semakin berkembang dan berdampak pada perekonomian nasional. Bahkan pemerintah telah menargetkan Indonesia menjadi pusat ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun 2020. Salah satu isu krusial tentang kerawanan dalam e-commerce adalah terkait kepercayaan konsumen dalam memanfaatkan sistem, yaitu keamanan data, mekanisme pembayaran dan jaminan keamanan dalam bertransaksi seperti transfer data kartu kredit dan identitas pribadi konsumen. Untuk itu BSSN hadir untuk mewujudkan keamanan siber nasional demi terciptanya pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Salah satu pekerjaan rumah BSSN dalam keamanan siber adalah menangani insiden siber. BSSN memiliki fungsi untuk membantu meminimalisir dampak resiko yang diakibatkan oleh berbagai ancaman di ruang siber, termasuk melakukan penanggulangan insiden dan pemulihan paska insiden keamanan siber. Selain itu, BSSN akan membuat kebijakan dan sistem yang baik untuk menangani kondisi tersebut sampai tataran operasional khususnya yang terkait dengan e-govt, e-business dan e-commerce agar dapat menjadi acuan bagi instansi pemerintah dan stakeholder sektor ekonomi digital.
Untuk menjalankan proses tanggap insiden guna terselenggaranya penanggulangan dan pemulihan insiden yang efektif, diperlukan berbagai tahapan yang harus dilaksanakan sebagai tahap awal yakni perlu adanya koordinasi dan pembentukan pola hubungan komunikasi yang baik antar entitas dalam bentuk Forum Koordinasi dan Komunikasi Penanganan Insiden Siber. Pembentukan Forum Koordinasi dan Komunikasi Penanganan Insiden Siber ini diharapkan dapat menjadi inisiasi bagi pembentukan CERT sektor ekonomi digital kedepannya.